RISK MANAGEMENT HOLD (LANJUTAN)
Seni
dan Strategi Trading / Transaksi Futures: “Risk Management” HOLD -Lanjutan
Dalam “trading” atau transaksi futures,
pengetahuan tentang managemen resiko benar-benar penting. Sama pentingnya
seperti pengetahuan tentang bertahan dan membalik keadaan dalam seni perang. Tapi
bukan berarti kita meremehkan pengetahuan “menyerang” atau kemampuan menganalisa market
untuk mengambil posisi “buy” atau “sell” dalam trading
/ transaksi futures.
Mungkin pembaca bertanya-tanya mengapa saya
tidak membahas sama sekali tentang teknik menganalisa pergerakan harga market dengan
berdasarkan “berita global” ataupun berdasarkan analisa teknikal (misal:
memakai garis tren ataupun indikator) ?
Jawab: bukan saya tidak membahas teknik analisa market, Cuma belum
saya bahas. Nanti pada saatnya pasti akan saya bahas. Ini saya lakukan
berdasarkan pengalaman saya menjadi konsultan di bisnis ini selama beberapa
tahun. Dari pengalaman, ketika seseorang menguasai teknik analisa terlebih
dahulu, biasanya dia akan terobsesi untuk mencoba teknik tersebut. Sehingga
pengetahuan mengelola resiko tidak dipelajari secara maksimal. Memang
dengan menguasai teknik analisa market, trading / transaksinya banyak yang
berhasil dengan profit / untung. Tapi begitu mengalami prediksi meleset biarpun
Cuma satu kali, kadang-kadang posisi transaksinya menjadi kacau
balau dan berakhir dengan kerugian yang cukup besar. Hal ini biasanya
dikarenakan panik dan kurang menguasai teknik managemen resiko, sehingga
justru pada saat yang penting, dia sering mengambil keputusan yang kurang
tepat. Jadi menurut saya memang lebih bijak jika kita menguasai teknik
“bertahan dan membalik keadaan” terlebih dahulu, baru mempelajari teknik
“menyerang”. Tapi itu semua terserah pembaca. Saya tidak mau memaksa
pembaca untuk mempercayai kata-kata saya, saya Cuma bermaksud memberi tambahan
pengetahuan tentang trading / transaksi futures saja. Ehmmm......
HOLD
Hold artinya menahan. Kalau dalam “trading”
/ transaksi futures, “risk management” Hold berarti kita
menahan posisi kontrak (“buy” atau “sell”) kita, biarpun posisi “kontrak”
kita sedang dalam keadaan merugi (belum
rugi, karena kita belum melepas “kontrak”
kita) karena kita YAKIN kalau harga bakal balik (naik / turun). Hold ini
kita lakukan dengan asumsi ketahanan modal kita pas-pas’an atau kalau di gold
masih dibawah 50 poin-an (tergantung situasi market, bisa kurang sedikit bisa
juga lebih sedikit. Sebaiknya konsultasikan dengan penasehat anda).
Contoh
mekanisme melakukan “risk management” HOLD:
1.
Ketika harga gold di 1320 (artinya
$1320/troy
ounce; troy ounce biasa disingkat “toz”), hasil analisa menunjukkan
harga akan segera naik sehingga kita mengambil “kontrak beli” 2 unit di
harga tersebut. Jadi sekarang kita punya “kontrak beli” 2 unit di harga 1320.
2.
Setelah kita sudah ambil “kontrak
beli” 2 unit 1320, ternyata prediksi kita meleset. Harga bukannya naik,
tapi malah turun, misal turun sampai di harga 1310. Hal terpenting pada saat
ini adalah jangan panik. (secara teori mudah, tapi dalam praktek belum tentu
mudah. Hehehe.....).
3.
Saat harga turun (misal turun
sampai harga 1310), lansung kita lakukan analisa ke-2. Dan hasil analisanya
adalah: YAKIN HARGA AKAN BALIK NAIK. Jadi “hold” akan kita lakukan
jika kita yakin harga akan balik naik dan kekuatan modal kita pas-pasan/ tidak
berlebih.
4.
Tunggu harga sampai naik di atas
1320 baru “kontrak beli” milik kita, kita lepas. Misal jika “kontrak
beli” kita yang 2 unit di harga 1320 kita lepas di 1322, keuntungan
kotor kita adalah sebesar = (harga jual – harga beli) x jumlah
unit x contract size gold = $ (1322-1320)/toz x 2 x 100 toz = $2/toz x
2 x 100 toz = $400. Keuntungan bersihnya adalah $400 – komisi perusahaan
pialang (besarnya berbeda tiap perusahaan pialang).
#Lalu
bagaimana jika setelah kita hold ternyata harga tidak balik naik, tapi malah
turun lagi misal turun ke harga 1305 ?
Jawab: jika terjadi hal itu, lebih baik langsung kita amankan “kontrak
beli” kita tadi dengan melakukan “risk management” LOCK, yaitu
mengambil “kontrak jual” 2 unit di harga 1305 tersebut. Hal ini biasanya
terjadi karena ada informasi / berita penting yang belum kita dapatkan atau
memang belum keluar di sumber berita kita (seperti: bloomberg dan reuters).
Setelah kita “lock” kita diam dulu sambil mengamati apa yang terjadi pada market,
baru kita selesaikan posisi “lock” kita. Untuk pembahasan
penyelesaian “lock” lanjutan, nanti akan saya bahas di ulasan tersendiri.
Mungkin untuk teknik “risk management” HOLD
cukup ini dulu. Untuk lebih detailnya bisa hubungi penulis langsung via email: liangtedzzhuge@gmail.com Kalau saya bisa jawab, akan saya jawab. Tapi kalau saya tidak
bisa jawab akan coba saya tanyakan mbah google dulu....... hehehe......, Cuma
bercanda kok.
Kalau kita ambil buy di dekat harga tertinggi mingguan, bisakah kita hold? Atau ketika turun misal 8 poin, perlukah kita lock?
ReplyDeletebisa saja. seperti yg dijelaskan dalam ulasan tentang risk management, semua itu tergantug dari hasil analisa ketika harga turun tersebut. jika yakin harga akan balik, kita hold. tapi jika ragu-ragu, langsung hold. untuk analisa bisa berdasarkan berita teraktual ataupun indikator2 yg anda kuasai. begitu bapak razak.....
ReplyDelete